Wednesday, 14 April 2010

JANGAN TERBURU-BURU BERNAZAR


Pembacaan dari Raja-Raja 11:29-38

Nazar adalah sebuah janji yang diucapkan di hadapan Allah, dan harus ditepati.
Dalam kisah ini Yefta bernazar di hadapan Allah jika Allah menyerahkan musuh-musuhnya ke dalam tangannya. Apa yang di nazarkan ?

Ayat 30-31 Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya : “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.

Perhatikan ayat di atas, Yefta tanpa berpikir panjang saat mengucapkan nazarnya, oleh karena dia sangat berambisi untuk menang dalam peperangan dengan bani Amon. Sehingga tanpa pikir panjang ia mengucapkan sebuah nazar. Dalam kisah ini, ternyata yang keluar menyongsong Yefta saat pulang berperang dengan selamat, adalah anak perempuannya yang tunggal. Betapa kagetnya Yefta, dan teringatlah ia akan nazarnya.(ayat 34-35).

Dari kisah Yefta, kita dapat mengambil sebuah pelajaran. Jangan bernazar pada saat kita sedang berambisi akan sesuatu hal. Sebab yang namanya nazar harus dipenuhi. Saat suasana hati sedang diliputi ambisi, otak kita tidak dapat berpikir panjang. Yang terpikir adalah : Yang penting tujuan tercapai. Jangan terburu-buru bernazar. (ml).

TUHAN MEMBERKATI

No comments:

Post a Comment